Senin, 30 Mei 2011

Aktivitas Untuk Bayi di Bawah 1 Tahun

Berikut ini adalah berbagai aktivitas murah meriah untuk setiap tahap perkembangan bayi Anda.

0-3 BULAN

Musik Asyik
Putar CD favorit dengan musik yang sederhana, dan bantu bayi anda bertepuk tangan, tepuk kaki, "mengayuh sepeda" dengan kedua kakinya.
Tunjukkan juga padanya bagaimana Anda bertepuk tangan, menggerakkan jari-jari, dan menggerakkan badan dan kepala.

Hentak Kaki
Letakkan bayi dengan aman di posisi telentang. Hentak kakinya dengan lembut mengikuti irama lagu yang Anda nyanyikan, misal: "Twinkle Twinkle Little Star"

Cermin Cermin di Dinding
Pegang bayi Anda di depan cermin agar ia bisa mengamati bayangannya sendiri.

Hiasan Gantung
Gantung beberapa benda di atas tempat tidur bayi, yaitu: benda berwarna-warni, benda hitam dan putih, benda yang bisa bergerak, dan benda yang bisa bersuara.
Ikatlah benda-benda itu dengan baik, dan jangan gunakan benda yang berukuran lebih kecil daripada roll film (untuk menghindari tersedak).

Cuci Mata
Bayi belajar dengan mengamati. Ajaklah ia keluar dan bawalah ke tempat di mana ia bisa melihat benda-benda bergerak -kereta, pesawat, pohon, jemuran tertiup angin, dll.

Pesawat-Pesawatan
Biarkan bayi mengikuti sesuatu dengan matanya -gerakkan wajah, mainan ecek-ecek, atau mainan berwarna cerah di depannya.
Bermainlah pesawat-pesawatan dengan tangan -terbangkan di udara dan daratkan di perut bayi!

3-6 BULAN


Menyanyi
Menyanyilah dan bantulah bayi Anda beraksi sesuai isi lagunya, misal: Twinkle Twinkle Little Star, Kepala Pundak Lutut Kaki, dll

Eksplorasi Sentuhan
Berikan pada bayi benda-benda yang aman untuk dipelajari bentuk dan teksturnya, misal: wadah plastik, panci dan wajan, spons, kertas, kaleng kosong bertutup, beludru, bahan berbulu, renda, handuk, kardus, kertas gosok halus, dll.

Membuat Buku Raba
Buatlah "Buku Raba" sendiri dengan menempelkan benda-benda bertekstur pada lembar-lembar karton, buat dua lubang di setiap sisi lembaran karton dan rangkailah menjadi buku dengan memakai tali atau benang, agar praktis dan mudah dibawa.

Bunyi Apa Itu?
Isilah wadah-wadah plastik dengan beras, pasta, atau bel kecil -pastikan wadah tertutup dan tersegel rapat. Kocok-kocok di samping atau di belakang bayi, dan lihat apakah ia bisa menemukannya.

Ke Mana Dia Pergi?
Letakkan bayi di atas alas. Peganglah sebuah mainan di satu sisinya dan terbangkan melewati kepalanya, menuju sisi lain agar ia bisa mengikutinya dengan pandangan mata.

6-9 BULAN


Mainan Ecek-Ecek
Pilih wadah plastik yang kecil dan ringan (tidak lebih kecil daripada wadah roll film), dan isilah dengan beras untuk dipegang dan dikocok-kocok bayi.
Pastikan wadah tertutup dan tersegel rapat.

Balok Kotak Susu
Gunakan Kotak Karton bekas susu atau bekas makanan lainnya untuk bermain balok susun. Hias atau tempeli dengan gambar-gambar menarik seperti binatang, dll untuk dibicarakan sambil bermain balok.

Di Mana Si Beruang?
Sembunyikan boneka beruang (atau boneka lain) di salah satu ruangan di rumah, dan ajaklah bayi Anda berkeliling dari kamar ke kamar sambil berkata, "Di mana si Beruang? (atau lainnya)" dan sebutkan nama setiap ruangan yang dimasuki selama sedang mencari.

Bola Gelinding
Gelindingkan bola yang empuk dan berwarna cerah ke arah bayi Anda dan ajari dia menghentikannya serta mendorongnya kembali kepada Anda.

Kakiku Berbunyi
Gantungkan mainan ecek-ecek atau mainan bunyi-bunyian lain di tempat yang bisa ditendang bayi. Atau, pakaikan kaos kaki dengan bel yang terikat aman agar berbunyi setiap ia menggerakkan kaki.

Bunyi dan Gerak
Isilah botol-botol plastik kecil yang dapat menggelinding, dengan benda-benda kecil/warna-warni/berbunyi, misalnya: bel, kertas berwarna, batu kecil. Pastikan botol tertutup dan tersegel rapat.

9 - 12 BULAN


Musik Dapur
Buatlah alat musik unik dari panci dan mangkok plastik yang dipukul dengan sendok kayu, atau gunakan dua tutup gelas seperti cymbal.
Gunakan alat musik tersebut untuk mempelajari konsep seperti: keras dan pelan, cepat dan lambat.

Main Air
Isilah wadah yang dangkal dan lebar dengan beberapa senti air dan letakkan di tanah. Apungkan beberapa benda seperti bunga atau gabus dan biarkan bayi mengambil dan menciprat air.
Selalu awasi anak-anak jika bermain dengan air.

Mainan Terjun Bebas!
Gunakan tali atau benang elastis untuk mengikat mainan atau boneka pada kursi bayi. Tunjukkan pada bayi Anda bagaimana menjatuhkan mainan itu dan menariknya kembali ke atas.

Membaca
Dudukkan bayi di pangkuan Anda dan bacakan cerita dengan gerakan dan gambar sederhana. Cerita dengan kalimat-kalimat yang berulang sangat cocok.
Misalnya: "Run, run, as fast as you can. You can't catch me I'm the Gingerbread man!"

Petak Umpet
Tunjukkan mainan pada bayi, kemudian sembunyikan di bawah handuk atau selimut dan bantu ia menemukannya.

Main di Luar
Ajak bayi ke halaman atau ke taman. Biarkan ia meraba permukaan yang berbeda-beda, biarkan ia duduk dan merangkak di rumput, memegang batu-batu dan dedaunan.
Awasi dengan cermat karena beberapa benda bisa tampak seperti makanan.

Rabu, 11 Mei 2011

Tips Memilih Day-Care

Dilema ibu bekerja adalah ketika harus meninggalkan batitanya.
Ingin menitipkannya di day care, tapi bingung memilih yang terbaik.
Jangan sampai salah pilih soal ini.
Apa saja yang harus dicermati ketika memilih tempat penitipan anak atau day care, yang akan menjaga dan merawat batita Anda di saat Anda bekerja?

Lokasi. 
Sebaiknya tidak terlalu dekat dengan jalan raya dan apabila berada di gedung perkantoran atau apartemen, sebaiknya lokasi day care terletak di lantai dasar.


Arena bermain
Cermati area bermain yang dimiliki, apakah cukup nyaman dan tidak sempit, merangsang kreativitas anak dan menyenangkan, aman dan dilengkapi perangkat pengaman dan tentu saja harus bersih!







 
Pengasuh. 
Cek dan hitung jumlah pengasuh yang bertugas. Tanyakan dan cek pula rasio pengasuh dengan jumlah anak yang berada di day care setiap harinya. Pastikan pula para pengasuh adalah orang-orang yang terlatih menghadapi bayi dan batita serta sensitif pada kebutuhan anak.




 
Pakar. 
Pastikan di day care tersebut tersedia dokter anak yang siaga selama jam buka, atau paling tidak ada klinik dan rumah sakit yang berjarak sangat dekat dengan lokasi day care
Lebih baik lagi apabila day care tersebut dilengkapi dengan psikolog yang dapat membantu Anda ketika menghadapi masalah dengan emosi batita.




Dengan memastikan day care yang Anda pilih untuk menitipkan batita Anda, sesuai dengan kriteria, tentu Anda bisa lebih tenang meninggalkan batita Anda dan bekerja.

Selamat memilih day care terbaik untuk si kecil!


Minggu, 01 Mei 2011

Multiple Intelligence: "Anak Bodoh" itu Tidak Ada

There's no such thing as a stupid kid... only misunderstood ones.
 
Teori Multiple Intelligence atau Kecerdasan Majemuk dikembangkan tahun 1983 oleh Dr. Howard Gardner, seorang profesor di bidang pendidikan di Harvard University.

Menurut Dr. Gardner, masyarakat kita terlalu memfokuskan perhatian pada kecerdasan linguistik dan logis/matematis. Anak yang dianggap ber-IQ tinggi adalah yang pintar berbahasa atau cerdas di bidang logika/matematika. Menurutnya, kita juga harus memperhatikan anak-anak yang menunjukkan bakat dalam bidang lain, seperti: seniman, arsitek, musisi, naturalis, desainer, penari, terapis, pengusaha, dan lain-lain.

Kenyataannya, anak yang memiliki bakat-bakat ini tidak mendapatkan perhatian. Umumnya, mereka dianggap memiliki "kesulitan belajar", ADD, atau bahkan dianggap "bodoh", hanya karena cara berpikir mereka tidak sesuai dengan kelas yang mengutamakan IQ dalam bahasa dan logika/matematika.

Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) membuka jalan agar penyampaian pelajaran di sekolah dilakukan dalam berbagai variasi, seperti melalui musik, kerja kelompok, kegiatan seni, bermain peran, multimedia, kegiatan luar kelas, sharing/diskusi, dan sebagainya.

Adapun Kecerdasan Majemuk meliputi:

1. Visual/Spatial Intelligence = Kecerdasan Visual/Spasial
Yaitu kemampuan untuk memahami secara visual. Golongan ini berpikir dalam bentuk gambar dan membutuhkan bayangan yang jelas untuk memahami informasi. Mereka senang melihat peta, tabel, ilustrasi foto, video, dan film.

Keahlian mereka mencakup:
Menyelesaikan puzzle, membaca, menulis, memahami tabel dan grafik, memiliki sense of direction yang baik (tidak mudah tersesat), membuat sketsa, melukis, membuat metaphor dan analogi visual (melalui seni rupa), mengolah gambar, membuat rancang bangun, memperbaiki kerusakan, mendesain objek praktis, dan menafsirkan gambar visual.

Peluang karir yang sesuai:
Navigator, pematung, perupa, penemu, arsitek, desainer interior, mekanik/montir/teknisi.

2. Verbal/Linguistic Intelligence = Kecerdasan Verbal/Bahasa
Yaitu kemampuan dalam hal kata-kata dan bahasa. Kelompok ini memiliki keahlian mendengar dan berbicara yang sangat baik. Mereka berpikir dalam bentuk kata-kata, dan bukan gambar.

Keahlian mereka mencakup:
Mendengar, berbicara, menulis, bercerita, menjelaskan sesuatu, mengajar, membuat lelucon, memahami konsep dan makna kata-kata, mengingat informasi, meyakinkan orang lain akan pendapat mereka, dan menganalisa penggunaan bahasa.

Peluang karir yang sesuai:
Penyair, jurnalis, penulis, guru/pendidik, pengacara, politisi, penerjemah

3. Logical/Mathematical Intelligence = Kecerdasan Logis/Matematis
Kemampuan menggunakan akal, logika, dan angka. Mereka berpikir secara konseptual dalam pola logis dan numerik, mampu melihat hubungan antara potongan-potongan informasi. Selalu ingin tahu tentang dunia di sekitarnya, banyak bertanya, dan senang melakukan eksperimen.

Keahlian mereka mencakup:
Pemecahan masalah, mengklasifikasikan/mengkategorikan informasi, bekerja dengan konsep abstrak untuk menemukan hubungan antara satu hal dengan hal lain, mampu berpikir secara luas dalam logika yang panjang untuk menarik kesimpulan sederhana, melakukan eksperimen terkontrol, mempertanyakan tentang hal-hal yang tampaknya sehari-hari, melakukan kalkulasi matematis yang rumit, dan bekerja dengan bentuk-bentuk geometris.

Peluang karir yang sesuai:
Ilmuwan, teknisi, programmer computer, peneliti, akuntan, ahli matematika

4. Bodily/Kinesthetic Intelligence = Kecerdasan Fisik/Kinestetik
Kemampuan untk mengendalikan gerakan tubuh dan mengoperasikan objek dengan baik. Golongan ini mengekspresikan diri lewat gerakan. Mereka memiliki keseimbangan tubuh dan koordinasi mata-tangan yang baik (misal: permainan dengan bola, balok keseimbangan). Dengan berinteraksi secara fisik dengan apa yang ada di sekitarnya, mereka mampu mengingat dan memproses informasi.

Keahlian mereka mencakup:
Menari, koordinasi fisik, atletik, eksperimen langsung, penggunaan bahasa tubuh, prakarya, akting, pantomime, menggunakan tangan untuk membangun sesuatu, mengekspresikan emosi melalui gerak tubuh.

Peluang karir yang sesuai:
Atlet, guru olahraga, penari, aktor, pemadam kebakaran, penampil panggung

5. Musical/Rhythmic Intelligence = Kecerdasan Musikal/Irama
Kemampuan membuat dan mengapresiasi musik. Mereka berpikir dalam bentuk bunyi-bunyian, irama, dan pola. Mereka secara spontan merespon terhadap musik tanpa mengkritik apa yang didengarnya. Kebanyakan orang dari golongan ini sangat sensitive terhadap bunyi-bunyian di sekitarnya (misal: suara serangga, bel, tetesan air bocor).

Keahlian mereka mencakup:
Menyanyi, bersiul, memainkan alat music, mengenali pola suara, menciptakan musik, menghafal melodi, memahami struktur dan irama dalam musik

Peluang karir yang sesuai:
Musisi, DJ, penyanyi, penggubah lagu

6. Interpersonal Intelligence = Kecerdasan Antar Manusia
Kemampuan untuk memahami dan berempati terhadap orang lain. Mereka selalu berusaha melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain untuk memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan orang tersebut. Seringkali memiliki kemampuan luar biasa untuk mengerti perasaan, maksud tersembunyi dan motivasi orang lain. Mereka adalah organizer yang baik walaupun kadang mencoba memanipulasi. Secara umum, mereka berusaha menjaga keharmonisan dalam kelompok dan mendukung kerjasama antar pihak. Mereka menggunakan bahasa verbal dan non-verbal untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Keahlian mereka mencakup:
Melihat segala sesuatu dari perspektif orang lain, mendengarkan, berempati, memahami mood, perasaan, dan motivasi orang lain, berkomunikasi secara verbal dan non-verbal, membangun rasa percaya dari orang lain, menyelesaikan konflik secara damai, membangun hubungan positif dengan dan antara orang lain.

Peluang karir yang sesuai:
Konselor, sales, politisi, pengusaha

7. Intrapersonal Intelligence = Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan untuk refleksi diri dan memahami kondisi bawah sadar seseorang. Kelompok ini berusaha memahami perasaan bawah sadar, mimpi-mimpi, hubungan dengan orang lain, kelebihan dan kekurangan seseorang.

Keahlian mereka mencakup:
Mengenali kelebihan dan kekurangan sendiri, merefleksi dan menganalisa diri, memahami perasaan bawah sadar, keinginan dan mimpi yang tak terkatakan, mengevaluasi pola piker sendiri, dan berdebat dengan diri sendiri, memahami peranan mereka dalam suatu hubungan dengan orang lain.

Peluang karir yang sesuai:
Peneliti, teoris, filsuf/filosofis

8. Naturalist intelligence = Kecerdasan Naturalis
Kemampuan memahami pola dan elemen alam, tertarik dengan lingkungan hidup, hewan dan tumbuhan. Menikmati cerita atau pertunjukan tentang hewan atau fenomena alam. Peka terhadap perubahan alam, dan senang mengoleksi/mengelompokkan/mempelajari batuan, fosil, kupu-kupu, bulu burung, kulit kerang, dll.

Keahlian mereka mencakup:
Memiliki panca indera yang tajam, berbakat dalam berkebun, kegiatan outdoor, mengamati kejadian alam, mampu melihat persamaan/perbedaan/anomali di alam sekitar, tertarik dan peduli terhadap hewan dan tumbuhan, menunjukkan kepekaan terhadap kerusakan lingkungan dan cara mengatasinya, serta cepat memahami karakteristik dan penggolongan objek natural.

Peluang karir yang sesuai:
Ahli botani, peneliti tanaman, berkebun/beternak, pelatih hewan, environmentalis

***

Setelah mengetahui apa saja yang dimaksud dengan Kecerdasan Majemuk, tentu kita ingin tahu kecerdasan mana yang paling menonjol pada anak kita. Ada beberapa cara untuk mengetahui hal ini, di antaranya melalui observasi, kuis, atau melalui sistem sidik jari yang belakangan ini cukup populer.

Apapun hasilnya, tetap ada kemungkinan bakat yang menonjol itu tidak muncul jika kita tidak memberikan kesempatan dan pengarahan yang tepat. Anak yang berbakat di bidang musik atau olah raga tentu tidak tepat jika dilarang berlatih dan dipaksa menjadi dokter. Sebaliknya, tidak tepat pula anak yang cerdas di bidang logika/matematika, namun agendanya dipenuhi oleh kegiatan seperti modelling, les balet, lomba foto, atau fashion show.

Pada akhirnya, semua bergantung pada orang tua dan lingkungan keluarga untuk mengasah dan mengarahkan anak-anak sesuai minat, bakat, dan kecerdasan mereka.

(bambinichildcare at yahoo dot com)

***